NewsTangerang | Pasukan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok pemberontak Suriah, berhasil merebut kendali atas Provinsi Hama pada Kamis, 5 Desember 2024. Kemenangan ini merupakan pukulan telak bagi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, menyusul kegagalan mereka mempertahankan Aleppo.
Dalam rekaman video yang disiarkan oleh Al Jazeera, pasukan HTS terlihat memasuki Hama, menyapa warga sipil, dan berpatroli menggunakan kendaraan militer. Jatuhnya Hama, yang telah dikuasai oleh pemerintah sejak awal perang saudara pada 2011, diperkirakan akan memicu kekhawatiran akan meluasnya pengaruh oposisi ke wilayah selatan.
HTS berhasil merebut kota-kota utama di utara Aleppo pekan lalu dan terus melancarkan serangan ke selatan. Pertempuran sengit terjadi di sekitar desa-desa di luar Hama selama dua hari terakhir.
Ketergantungan rezim Assad pada dukungan Rusia dan Iran semakin memudar. Rusia tengah fokus pada konflik di Ukraina, sementara Hizbullah Lebanon, sekutu kuat Iran, mengalami kerugian besar dalam pertempuran melawan Israel.
Dalam sebuah pernyataan video, pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Golani, mengancam milisi Hashd al-Shaabi Irak yang didukung Iran. Ia mendesak pemerintah Irak untuk tidak ikut campur dalam konflik Suriah.
Hama memiliki posisi strategis yang sangat penting, karena terletak di jalur utama antara Aleppo dan Damaskus. Selain itu, kota ini juga menjadi rumah bagi komunitas Kristen di Muhrada dan Muslim Ismailiyah di Salamiya.
HTS kini mengincar Homs, kota besar yang menghubungkan Damaskus dengan wilayah pesisir. Kelompok pemberontak menyerukan penduduk Homs untuk bergabung dalam revolusi melawan rezim Assad. | St.
